Dasar - Dasar Tari Bali


Secara garis besar dasar-dasar Tari Bali dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Agem, Tandang, dan Tangkep. Djayus dalam Teori Menari Bali menyatakan dasar tari Bali adalah Agem, Tandang, dan Tangkep. Sebagai gambaran lebih jelas mengenai aspek dasar tari Bali akan dijelaskan sebagai berikut :
Agem adalah, sikap pokok yang mengandung suatu maksud tertentu yaitu suatu gerak pokok yang tidak berubah-ubah dari satu sikap pokok ke sikap pokok yang lain.Agem terdiri dari bermacam-macam bentuk misalnya, mungkah lawang, ngerajasinga, nepuk kampuh, ngeteg-pinggel, dan lain-lain.Tandang adalah cara memindahkan suatu gerakan pokok kegerakan pokok yang lain, sehingga menjadi satu rangkaian gerak yang bersambungan. Tandang terdiri dari : Abah yaitu perpindahan gerak kaki menurut komposisi tari; dan tangkis yaitu perkembangan tangan seperti luknagasatru, nerudut dan ngelimat.Tangkep adalah mimik yang memancarkan penjiwaan tari yaitu suatu ekspresi yang timbul melalui cahaya muka.Tangkep terdiri dari beberapa macam, misalnya : luru, yaitu rasa gembira yang luar biasa yang diwujudkan dengan mimik; encahcerunggu, perubahan dari suatu mimik kemimik yang lain, dan maniscerungu, adalah senyum sambil mendelikan mata. Tangkep itu adalah sangat menentukan kematangan tari tanpa penjiwaan, tari tidak tampak hidup.Demikianlah agem, tandang dan tangkep merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah – pisahkan. Syarat – syarat kesempurnaan suatu tarian sudah tercakup di dalamnya.

Ketiga faktor tersebut di atas mempunyai makna kesatuan antara wiraga, wirasa dan wirama demi kesempurnaan tari Bali.

0 komentar: